Kamis, 08 Desember 2011

Kisah Kita (cerpen)

Aku adalah aku, aku bukan dirimu, juga bukan engkau, aku juga bukan dari bayangmu
Yang aku tulis adalah ungkapan jiwaku, jiwa yang kering kerontang meskipun bukan jiwa yang tersesat
Aku adalah aku, burung kecil yang berusaha mengepakkan sayap
Aku adalah aku, yang berusaha menjadi mentari berharap bisa menyinari
Aku yang ingin berkata meskipun tanpa suara.
Aku yang selalu ingin memberi senyuman, karena senyuman ibarat perhiasan batin yang memindahkan perhiasan lahir yang kurang cantik.

Pagi itu langit begitu cerah, dengan malas aku bangun dari tempat tidurku, yah ini hari Senin, kau tau apa? Hari yang menyebalkan untukku karena biasanya hari Senin banyak sekali tugas dari guru huffftt “selamat pagi dunia, wish me luck today” ucapku sambil membuka jendela agar udara pagi yang segar bisa masuk ke kamarku. Cepat-cepat ku mandi , memakai seragam dan mempercantik diri didepan cermin kesayanganku, ya aku sangat menyukai cermin berbentuk kepala doraemon ini J ini adalah hadiah dari abangku yg sekarang sedang kuliah di Australia.
Oh iya aku hampir lupa memperkenalkan diriku , kenalkan aku SIVIA AZIZAH biasa disapa VIA aku anak kedua dari dua bersaudara . sekarang aku sekolah di SMA KARYA BINTANG kelas 11 IPA , SMA itu cukup terkenal di Bandung.
Segera ku turun dan kusapa kedua orang tuaku
“pagi bunda, pagi ayah” sapaku
“pagi sayang” jawab ayah
“pagi sayang, ayoo sarapan dlu” ajak bunda
“kayaknya nggak deh bun aku sarapan disekolah aja, daaaa bunda daaaa ayah via berangkat sekolah dulu yah, assalamualaikum” ucapku
“waalaikumsallam” jawab ayah dan bunda
@SMA KARYA BINTANG
Ku parkirkan mobil Honda Jazz, lalu berjalan menuju koridor sekolah, okeh koridor ini cukup sepi, bukan sepi tapi sangat sepi. Ku lirik jam tangan ku ternyata baru jam 06.30 sedangkan bel masuk jam 07.00. ku percepat langkahku menuju kelas dan beruntunglah temanku Ify sudah datang jadi aku gak sendirian.
“hai fy” sapaku
“hai via, kantin yuk vi laper nih gue belom sarapan” ajak ify
“yeee si eneng gue baru sampe kan capek , yaudah deh hayuk”

@KANTIN
Ify memesan dua mangkok bubur ayam dan dua teh manis hangat, pagi itu cuaca memang dingin, kau tau kan bagaimana cuaca pagi diBandung. Selesai makan aku balik ke kelas bersama ify, sampai ditengah jalan aku melihat anak-anak memenuhi ruang guru.
“Pagi-pagi udah rame aja ” ucapku
“kesana yuk”
Belom aku menolak ify sudah menarik tanganku, ya aku sangat malas untuk hal seperti ini, terlalu heboh, apa coba ya kan? Bukankan nanti guru akan memberitahu jika terjadi sesuatu?
Aku hanya berdiri di belakang gerombolan anak itu sambil meminum teh manis hangat yang tadi belom aku habiskan. Ify mencoba menyelak diantara gerombolan anak-anak itu.
“shil ada apaan sih” tanyaku pada shilla. Ya shilla biasanya memang selalu tau jika ada berita2 heboh disekolah.
“katanya sih ada anak baru vi, ganteng pula, Pindahan dari Jakarta katanya. ” jwbnya lalu mencoba menyelak lebih masuk untuk mengetahui lebih jelas
“ya ampun shil kok bisa tau sampe segitunya?”
“tau dong shilla gitu hehehe”
“yayaya I know, yaudah thx yah shilla”
Shilla hanya mengacungkan ibu jarinya kemudian dia melakukan kesibukannya kembali mencari tau siapa sosok lelaki di balik ruang guru itu.
Aku hanya duduk dibangku dekat ruang guru. Menunggu kedua temanku itu.
Ify pun keluar
“huaaaaah panas, sumpek, pengep, gerah, help me via”
“siapa suruh desek-desekkan” ledekku
“ih via mah jahat” ucap ify sambil memonyongkan bibirnya :D
“udah selesai nyari informasinya? Kata shilla itu anak baru pindahan dari Jakarta yah?” tanyaku pada ify
“iya via cool banget, oia gue jg tau namanya GABRIEL STEVENT DAMANIK” ucap ify lengkap
***Jeggggggeeeeeeeeeeerrr
“Gabriel?” ucapku kaget
“iya kenapa fy? Lo kenal?” tanya ify
“hah?gak kok fy baru tau namanya aja sekarang, eh gue kekelas duluan yah, nanti lo bareng shilla aja gue ada urusan hihih” ucapku lalu pergi meninggalkan ify yang masih bingung.
Disepanjang jalan aku terus memikir lelaki yang disebut ify. Gabriel? Iyel? Jakarta? Yah pasti dia Iyel, Iyel sahabat ku DULU. Yang tega pergi meninggalkanku tanpa ucapan selamat tinggal atau apapun. Orang yang selama ini ku tunggu. kisah itu terjadi 5 tahun yang lalu waktu itu aku dan iyel masih sama-sama di SD HARAPAN .


*flashback
Terlihat dua orang pelajar SD kelas 6 sedang bermain saat jam pelajaran, hari itu sudah bebas belajar karena masa ujian telah selesai.
 “hei ndut jangan lari kamu” ucap seorang laki-laki sambil mengejar seorang perempuan.
Tiba-tiba perempuan itu berhenti dan cemberut lalu menekuk kedua tangannya di dada
“yah kok cemberut sih via L” Tanya iyel heran.
“abis dipanggil ndut” ucap via kesal
“iya iya nggak deh, kan kamu cantik vi hehe”
“ih apa sih becandanya gitu”
“hehe via ikut iyel yuk” ajak iyel
“kemana yel?” tanyaku heran
“udah ikut aja” iyel pun langsung menarikku
Dia mengajakku ke sebuah danau yang tak jauh dari sekolah, Wah danau itu sangat indah baru tau aku kalo di Bandung ada danau seindah ini. Iyel pun menyuruhku duduk dan dia duduk disampingku.
“apa?” tanyaku penasaran
“nih buat via?” iyel memberikan kado untukku
“kado? Aku kan belom ulang tahun yel” ucapku heran
“udah buka aja”
Kubuka dengan hati-hati kado itu dan isinya sebuah boneka doraemon favoritku, yah aku memang sangat menyukai kartun dari Jepang itu. Tapi tunggu ada sebuah kotak kecil, aku heran dan melirik ke iyel, dia hanya menganggukkan kepalanya seakan mengerti dengan maksudku yang heran dengan kotak kecil itu.
“kalung?”ucapku kaget
“iya itu buat via, bagus gak?”
“bagus kok yel hehe via suka J maksih yah yel, tapi kok namanya SIVIEL?”
“SIVIEL itu artinya SIVIA GABRIEL”
“oh gitu, kok iyel ngasih kado ini emang kenapa?”
“hmm…hmm gpp kok pengen ngasih aja sebagai hadiah buat via kan via juara umum disekolah, yaudah balik yuk”
“yuk”

KEESOKAN HARINYA
Hari ini hari perpisahan disekolah acara Pentas SENI pun dipilih, aku ikut loh menyumbangkan lagu karena memang aku sangat menyukai dunia tarik suara sejak kecil. Selesai menyanyi mengisi acara, ku cari keberadaan iyel, tapi tak kutemukan sosok dia, ku Tanya pada teman dekatnya Kiki dia pun tidak tau. “ yel kamu kemana sih “ ucapku dalam hati. Sampai selesai acara pun sosok iyel tidak aku lihat. “Apa dia memang tidak datang? Tapi kenapa? Kalo sakit kenapa dia gak ngasih tau aku?” batinku teru bertanya tentang keberadaan iyel. Kuputuskan untuk pergi kerumahnya. Setelah diantar pak supir ku masuki gerbang sebuah rumah besar .
Kupencet bel rumah itu, seorang perempuan paruh baya keluar. Dia adalan bi minah pembantu iyel.
“bi ada iyelnya?” tanyaku pada bi minah yang terlihat kaget melihat kedatanganku
“hah? Neng via? Aduh neng maaf banget tuan iyel udah pindah ke Jakarta” ucap bi minah
“apa? Jakarta? Kok iyel gak bilang via bi?” tanyaku pada bi minah
“bukan gakmau bilang memang perginya terburu-buru tadi pagi jalannya, mungkin sekarang sudah sampai Jakarta” jelas bi minah
“yaudah deh bi aku pamit, makasih yah bi”
“sama-sama neng”
Aku berjalan tertunduk lemas. Kenapa? Kenapa iyel pergi ninggalin aku? Tanpa bilang selamat tinggal? Kenapa? Via benci Iyel, mana janji sahabat yang gak akan pernah saling meninggalkan. Hari ini aku benar-benar sedih aku telah kehilangan sahabat. Malaikat kecil dalam hidupku.

Masa-masa yang indah penuh warna
Dan juga canda ceria
Akan kah kita temui kebahagiaan
Seperti ini nanti
Selamat tinggal kasih hapuslah air matamu
Aku pergi jauh dan akan kembali

*flashback off
Otakku terus memutar kejadian 5 tahun lalu kejadian masa kecilku tapi tiba-tiba ify mengagetkanku dan membuyarkan lamunanku.
“woy pagi-pagi bengong, kesambet loh hehe” ucap ify
“apa sih fy, siapa yg bengong coba”
“yakin?”
“iyeeeeeeh, eh bu uci dateng tuh”
Semua anak-anak langsung duduk ke tempatnya masing-masing.
Tunggu bu uci tidak datang sendiri, dia bersama anak lelaki, anak baru itu, Gabriel, kenapa? Kenapa harus sekelas denganku?
“selamat pagi anak-anak” sapa bu uci
“pagi buuuu” seru anak-anak
“okeh kali ini kalian mendapat teman baru , okeh kamu bisa perkenalkan diri”
“terima kasih bu. Pagi teman-teman nama saya GABRIEL STEVENT DAMANIK, kalian bisa panggil saya Iyel. Saya pindahan dari Jakarta. Saya harap teman-teman bisa membantu saya. Terima kasih” iyel mengakhiri perkenalannya
“oke iyel kamu bisa duduk disebelah rio, cakka sama shilla”
“wooo maunya tuh si cakka” seru rio
“bilang aja rio ngiri” ledek cakka
“sudah-sudah mari mulai belajar”
Selama pelajaran fikiranku terus tak konsen sesekali saat ku melirik kearah iyel, dia sedang memperhatikanku. Apakah dia mengingatku? 5 tahun sudah aku tak bertemu dengannya.
“via lo gak apa-apa kan?” Tanya ify yang dari tadi heran melihatku yang diam saja
“hah? Gak apa-apa kok fy, Cuma gak enak badan aja” sedikit berbohong pada ify
Tiba-tiba bel istirahat berbunyi
“kantin gak vi?” ajak shilla
“gak deh masa berlima ntar gue jadi nyamuk lagi hehe, lagian gue males ke kantin” ucapku
“yaudah kita ke kantin dulu yah via” ucap rio
“sip”
Yah cakkashilla adalah pasangan yang sangat awet dia pacaran sejak SMP sedangkan ifyrio baru bebrapa bulan terakhir.
Dari pada bosan sendiri, aku membuka twitterku kulihat followersku terpampang akun @gabrielstev . sejak kapan dia tau twitter ku? Aku follback . setelah meRT beberapa Tweet di TL aku buka DM, dan ternyata dari iyel “maaf aku tak bilang selamat tinggal padamu” . apa maksudnya ? lalu kusimpan hpku disaku rokku, lebih baik baca novel baruku yang belom sempat ku kemarin.
Tiba-tiba seorang laki-laki datang menemuiku
“kamu masih sama, masih seperti 5thn lalu, menyendiri dengan novel-novel mu” dia tersenyum cool , sangat cool
Ya Allah pertanda apa ini kenapa hatiku dagdigdug melihat senyumannya. Tidak aku benci padanya karena kesalahannya.
“peduli apa kamu tentangku, siapa kamu? Sok kenal sama aku” ucapku ketus
“semarah itukah dirimu? Via maafkan aku, aku gak bermaksud meninggalkanmu saat itu, papa pindah tugas, dan aku terpaksa harus ikut, dan pagi itu sangat terburu-buru”
“tapi secepat itukah? Sampai tidak ada kata selamat tinggal sedikitpun? Kamu tau rasanya jadi aku sendirian, selalu berharap malaikat kecilku datang” ucapku , tanpa terasa air mata sudah menetes di pipiku
“via maaf aku tak bermaksud seperti itu, aku tak bermaksud membuat mu menangis, aku…” belum sempat iyel melanjutkan pembicaraannya aku langusng pergi meninggalkannya sendiri dikelas, aku tak kuat aku lemah bila melihat matanya, mata indahnya yang selalu memberiku kekuatan, mata indahnya yang selalu ku tunggu 5 tahun, mata indahnya yang selalu memberi ku kesejukkan.
“ maaf via aku tak bermaksud menyakitimu, aku sayang kamu via” ucap iyel lirih
Via berlari ketaman kecil di belakang sekolah dia menangis sepuasnya, meluapkan semua kesedihan , unek-unek, kebencian, yang selama ini dia rasa. Tapi di satu sisi dia sangat sangat menyayangi iyel.
“ gue gak bisa , gue gak bisa natap lo, gue lemah kalo liat lo, gue kangen lo yel, gue kangen kenangan kita dulu. Gue sayang lo yel gue sayang lo ” ucap via terisak. Tanpa via disadari sepasang bola mata memandanginya. “gue janji gue gak akan pernah ninggalin lo lagi, ini janji gue, gue akan selalu disamping lo selalu ada buat lo” ucap batin iyel.
Hari terus berlalu via dan iyel tak pernah berbicara sama sekali, sampai akhirnya ify bertanya tentang iyel pada via?
“lo kenapa gak pernah negoran sama iyel fy? Hampir semua cewe disekolah pgn deket sama dia”
“males fy”
“pasti ada sesuatu dari pada dia masuk sini sikap lo berubah vi, jadi pendiem. ceritalah sama gue,  gue kan temen lo fy, siapa tau gue bisa bantu”
Via pun menceritakan hubungan dia dan iyel, dari awal sampai akhir.
“jadi iyel tuh malaikat kecil lo? Yang selalu lo tunggu itu?”
“iyah, tapi gue benci dia skrg” ucap via judes
“gak lo bukan benci lo, lo hanya kesal karena dia pergi gak bilang sama lo, sebenernya lo suka sama dia”
“kata siapa? Sotoy deh”
“via sayang , mana ada sih cewe mau nunggu cowo sampai bertahun-tahun kalo bukan karena sayang?”
“bener juga sih kata lo”
“udahlah vi maafin dia, dia tulus kyknya sama lo, buktinya dia balik lagi ke Bandung kan? Karena lo, demi lo via”
“udah ify udah ya lo cukup bikin gue galau, mending sekarang ke kantin gue laper”
“makan mulu yg dipikirin” ucap ify bĂȘte

@KANTIN
“Denger-denger minggu depan ada PENSI sekaligue BAKSOS yah?” Tanya shilla
“iya ketua  panitianya sih iyel” ucap rio si ketua OSIS
“loh kenapa iyel?” ucapku
“siapa lagi fy? Gue? Gue lg repot ngurusin Basket, lagian katanya dia pernah jadi ketua panitia PENSI waktu di SD dan itu hebat banget” jelas rio
“jadi iyel? Lo bikin gue tambah gak bisa buat gak maafin lo yel” ucap gue dalam hati
“eh via dia bengong” ucap ify
“mikirin iyel kali fy” samber cakka
“apasih lo cicak nyamber aja” hahahaaaaa

@GERBANG SEKOLAH
Oke sudah jam 3 sore tapi pak ujang belum juga datang, tiba-tiba mobil BMW hitam berhenti depan ku, turun seorang laki-laki yang ku kenal. Yah iyel. Ngapain dia? Tapi tunggu dia keren banget gak sanggup ngeliat nya.
“fy gue mau ngomong sama lo, ikut gue ya” ajak iyel
“ngapain? Gue males, capek mau pulang” jawabku ketus
“please fy, kali ini” iyel pun berlutut di depanku
“ih iyel malu diliatin orang, yaudah-yaudah”
Di sepanjang jalan dimobil iyel terus mengajakku berbicara, namun aku hanya membalas seperlunya saja, sekarang bukan karena membencinya tapi terlalu nerveous berada di sampingnya.
“kita sampai” ucapnya sambil membukakan pintuku
Iyel mengajakku ke danau, danau yang dulu ia pernah tunjukkan kepadaku sebelum iya pergi, semua masih lengkap ada ayunan dan perosotan disana, memang semenjak kepergian iyel aku tak pernah kesini. Karena ini hanya akan mengingatkanku pada iyel.
“aku tau vi, kamu gak pernah kesini lgi kan? . duduk yuk”
Aku pun duduk dan hanya mengikutinya
“aku tau kamu marah besar sama aku, saat aku ingin memberikan kado itu untukmu, sebenernya aku ingin mengucapkan selamat tinggal sama kamu, makanya aku kasih itu supaya kamu selalu ingat aku terutama kalung itu, aku juga punya kalung itu, nih” iyel menunjukkan kalung SIVIEL yang sma denganku.
“hanya saja...”
“kenapa?” tanyaku penasaran
“ aku gak sanggup untuk bilang padamu saat itu, aku gak sanggup kalo liat kamu nangis, karena aku udah janji sama diri aku sendiri aku gak akan pernah buat kamu nangis, tapi sekarang aku udah bikin kamu nangis via. Aku emang bodoh, aku salah udah ninggalin kamu, tapi satu hal yang harus kamu tau aku selalu berdoa supaya suatu saat aku bisa kembali kesini dan menemui peri kecilku, kamu via. Aku sayang kamu. Selama di Jakarta aku gak pernah bisa ngelupain kamu. Dan beruntung papa mendapat tugas di Bandung untuk selamanya. Via, iyel sayang sama via, iyel mau via maafin iyel”
“iya iya via maafin J sahabat itu kan harus saling memaafkan, maafin sikap via selama ini ya yel”
“benarkah? Makasih via. Tapi satu lagi vi…”
“apa?” tanyaku
“iyel sayang via, bukan sebagai sahabat, tapi …… mau gak via jadi kekasih iyel jadi peri kecil penjaga hati iyel?”
“serius?”
“iya viaaaaa”
“hmmm gimana yaaaah”
“yaudah kalo gakmau iyel gak maksa iyel tau via udah marah sama iyel”
“ih orang belom jawab juga. Iya via juga sayang iyel via mau jadi pacar iyel. Tapi janji yah jangan pernah ninggalin via lagi”
“iyaiya, iyel janji gak hanya sekedar janji tapi bukti, makasih peri kecil ku”
“kan udah gede masa kecil terus”
Iyel memelukku sambil membisikkan sesuatu “ I LOVE YOU VIA”
Aku pun tersenyum bahagia.
Kabar jadian ku dengan iyel ternyata sudah tersebar diseluruh kelas, tak pernah kurasakan sebahagia ini “sebuah penantian yang dilakukan dengan tulus ikhlas akan membuahkan hasil yang baik”
PENSI dan BAKSOS pun sukses di gelar oleh sekolah kami, aku dan iyel pun ikut mengisi acara dengan menyanyikan lagu Nothing’s Change My Love For You. Riuh tepuk tangan para penonton menambah suasan ramai PENSI dan BAKSOS malam itu.

Aku adalah aku yang ingin menjadi bintang dihati orang-orang yang aku sayang
Aku adalah aku yang ingin memberikan arti cinta dan persahabatan untuk mereka
Aku adalah aku yang ingin menjadi peri kecil untuknya selamanya

TAMAT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar