Kamis, 08 Desember 2011

Aku, Kamu, dan Dia (cerpen)

Aku benci cerita – cerita tentang kematian. Aku benci kematian kau tau? Aku harus kehilangan orang yang aku sayang, aku tak suka tangisan aku tak suka air mata, air mata kesedihan. Aku tak suka menyendiri aku tak sanggup kehilangan. Aku tak suka kematian. Meski pada akhirnya kematian itu akan datang padaku, kenyataan bahwa akulah yang harus meninggalkan mereka, orangtua, sahabat, dan kekasihku. Sedih? Tentu saja. Marah? Tak mungkin aku marah pada Tuhan aku tau dia telah memberikan yang terbaik untukku dia tak ingin aku terus menahan sakit ini. Ini kisahku kisah hiudpku.
******************************************************************************
Aku berlari kecil menyusuri sekolah ku. Perkenalkan aku CAKKA KAWEKAS NURAGA biasa disapa CAKKA aku sekarang bersekolah di SMA Bunga Bangsa. kau tau aku sangat bahagia hidup di dunia ini aku merasa hidupku begitu indah, aku mempunyai orang tua dan kakak yang sayang denganku namanya kak Gabriel. Aku punya sahabat-sahabat yang sayang dan sangat mengertiku, dia Shilla, Ify, Rio, Sivia, dan Alvin. Baiklah sudah cukup perkenalannya.
Kini aku sudah tiba digerbang sekolah. Kulihat temanku rio dan Alvin baru saja turun dari mobilnya
“woy masbro” ucapku agak berteriak
Yang di panggilpun menoleh
“hai jg bro” balas rio dan Alvin bersamaan
“kelas yuk” ajak rio
Aku pun hanya mengangguk dan berjalan bersama 2 sahabatku.

@kelas
“cicaaaaaaaaaaaaaaak” teriak shilla
“apa sih shil, pagi-pagi udah berisik. Dan satu lagi gue gak suka dipanggil cicak” ucapku setengah kesal
“tau nih, emang ni kelas hutan apa teriak-teriak mulu” kata Alvin yang juga kesal.
“kalian gak tau ya? Si shilla kan emang tinggal dihutan hahahaha”ledek sivia
“songong nih via” ucap shilla kesal
“maaf shil hehe piiiiissV” ledek via
Kami semua pun tertawa melihat tingkah sahabatku yang satu ini, aku melihat shilla tertawa dia sangat cantik, aku suka senyumnya, senyum indahnya. Senyum yang mampu membuatku semangat menjalani hari-hariku.

Bel pun berbunyi
“gue balik ke kelas yak kka” ucap shilla
“sip, oia shil ni gue bawain sarapan buat lo, nanti dimakan ya” ucap cakka
Ya cakka dan shilla memang beda kelas . cakka ify rio kelas XI IPA 1 sedangkan shilla Alvin sivia kelas XI IPA 2
“cieeee shilla” ledek sivia lagi
“ih apasih via, gue bilangin kak iyel lo”
“loh?loh kenapa abang gue dibawa2?” ucap cakka polos
“males amat dibawa-bawa abang lo kan berat kka” ucap sivia sambil keluar kelas
“gue balik kekelas bro” ucap Alvin
“makasih ya kka”ucap shilla sambil tersenyum, senyuman yang mampu membuat cakka tak berhenti mencintainya. Ya cakka memang mencintai shilla sejak mereka duduk dibangku SMP. Namun cakka tak berani mengungkapkan isi hatinya takut kalau nanti shilla marah pergi dan membencinya. Itu akan menjadi hal yang tersakiti buat cakka.

Alvin POV
Aku tau tak mungkin aku menjadi penghalang cinta kalian shil kka, aku memang sangat mencintai shilla, namun aku tau dia hanya mencintaimu. Aku hanyalah orang baru bagi kalian, yang datang tanpa permisi mencoba memasuki hati shilla. Namun aku sadar itu tak mungkin, dia terlalu menjaga hatinya untukmu. Haruskah aku mengalah demi persahabatan? Dan merelakan cintaku? Bodoh memang tapi aku tau kau lebih membutuhkannya dibanding aku, hanya shilla, ya hanya shilla yang mampu membuatmu semangat menjalani hari-hari terberatmu.

Shilla POV
Tuhan mengapa kau hadirkan 2 orang yang sangat aku sayangi, jangan pernah suruh aku untuk memilih Tuhan aku gak akan bisa, aku mencintai sahabatku cakka ya memang sebatas sahabat tapi aku tak pernah ingin kehilangan dia, aku tau dia mencintaiku, tapi perasaan tak pernah bisa dibohongi. Alvin, memang aku baru mengenalnya semenjak masuk SMA. Tapi kau tau? Aku sangat mencintainya lebih dari sekedar “sahabat” –mungkin- dia begitu mengerti akan diriku, tak pernah memaksa jika aku sedang malas, tak seperti cakka dia selalu memaksaku jika aku sedang malas makan atau belajar. Aku tau dia perhatian itulah bedanya Alvin dengan cakka. Tapi sekali lagi aku tegaskan, perasaan tidak bisa dibohongi disatu sisi aku mencintai Alvin –sangat- disisi lain aku tak pernah ingin menyakiti apalagi kehilangan cakka.

Cakka POV
Terlihat seorang cowok berbicara pada sebuah foto, foto yang selama ini dia simpan. Entah mengapa dia membuka kembali foto itu.
“Agni maaf aku telah melupakanmu, aku tak bermaksud tapi kau tau kan aku sudah 4 tahun bersama shilla bersama itu pula aku merasa nyaman. Aku mencintainya Ag. Kau tau dia yang mampu menyemangati ku saat kau pergi selamanya dari hidupku. Dia yang selalu menemaniku. Tapi Ag aku takut kalau nanti tiba-tiba Tuhan memanggilku aku takut aku tak sempat untuk bersamanya, aku ingin di sisa-sisa hidupku bersamanya, aku terlalu lelah Ag menahan sakit ini. Kanker darah ini sudah menggerogoti seluruh tubuhku. Dan sebentar lagi aku –mungkin- akan menyusulmu Ag. Oke kembali ke shilla aku berencana untuk menembaknya besok, aku harap kamu tidak marah. Maaf aku mencintai sahabatmu. Aku tetap mencintaimu Ag”



Author POV
Cakka berjalan kekelas shilla, dilihatnya shilla sedang duduk berdua dengan Alvin.
“shilla, ikut gue yuk” ajak cakka
“kemana?” Tanya shilla
Tanpa menjawab cakka langsung menarik shilla
“bentar ya vin”ucap cakka
“hmm iya kka” ucap Alvin lirih
“ Ini saatnya gue harus melepas lo shill,gue terlalu sakit, gue gak bisa liat lo sama cakka terus. Gue sayang sama lo, tapi gue gakmau menyakiti cakka, dia terlalu baik, bahkan lebih baik dari gue. Dia yang pantas buat lo. Gue yang akan mengalah, gue yang akan pergi shil” ucap batin Alvin

@taman sekolah
“kenapa sih kka, sakit tau tangan gue” ucap shilla sedikit manja
“hehe, maaf . shil gue pengen ngomong sesuatu sama lo, tapi janji ya jangan marah” ucap cakka ragu-ragu
“yaelah kka, mau marah dengan alesan apa? Gue aja gaktau lo mau ngomong apa” ucap shilla sambil memainkan BBnya
“gue sayang shil sama lo, gue cinta sama lo. Dari dulu waktu kita masih SMP. Maaf gue lancang, lo mau gak jadi pacar gue?” ucap cakka sambil menatap shilla
“kka?gue…..gue…. hmmm Agni gimana? Gue gak enak” ucap shilla berharap cakka tak melanjutkan ucapan gilanya itu, karena shilla takmau menyakiti cakka dengan menolaknya”
“gue udah izin sama Agni J . gimana?” Tanya cakka
“i..iya… gue mau” ucap shilla ragu-ragu
“serius” Tanya cakka tak percaya
Shilla hanya menggangguk.
Tak percaya? Ya itulah diriku tanpa sadar ku peluk gadisku yang sangat aku cintai aku menyayanginya, aku janji tak akan ku biarkan dia menangis. Ini janjiku.
“maafin aku vin, aku telah memilih cakka, aku tak ingin menyakitinya. Kenapa cakka yang menyatakan cintanya? Kenapa bukan kamu vin?” ucap shilla dalam hati.
Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka dari kejauhan.
“selamat shil kka, longlast. Maafin gue karena sempat hadir ke hati gadis lo itu kka. Gue akan pergi, selamat tinggal sahabat gue, selamat tinggal shil. Gue selalu sayang sama lo” ucap Alvin dalam hati

Keesokan harinya
“cieee yang udah jadian” ledek siviel
“apa sih lo kak”ucap cakka sambil menoyor kepala kakaknya
“wah kurang ajar nih anak sama kakaknya” ucap iyel sambil membalas toyoran cakka (?)
“heheh piiiiiiiissssss”ucap cakka
“oia Alvin mana yah” ucap shila tiba-tiba
“lo gaktau shil?”ucap sivia
“hah? Tau apa?”ucap shilla
“kan Alvin pindah ke Australia, baru aja tadi pagi pesawatnya berangkat” ucap sivia
Shillapun hanya terdiam
“kenapa lo pergi vin? Lo marah sama gue? Maafin gue vin, maaf” lirih batin shilla
“kenapa lo sedih Alvin pergi? Kenapa dia yang lo tanyain?” batin cakka


Malam harinya di kamar shilla. Dia mengambil sebuah gitar dan kemudian menyanyi.
Sepinya hari yang ku lewati
tanpa ada dirimu menemani
Sunyiku rasa dalam hidupku
tak mampu aku tuk melangkah

Masih ku ingat indah senyummu
yang selalu membuatku mengenalmu
Terbawa aku dalam sedihku
tak sadar kini kau tak disini

Engkau masih yang terindah
indah didalam hatiku
Mengapa kisah kita berakhir
yang seperti ini

apa kini yang kurasa
menangis ku tak mampu
hanya sisa kenangan terindah
dan kesedihanku

shilla hanya menangis menyanyikan lagu itu. Sambil menatap lekat foto lelaki bersamanya. Ya foto Alvin bersamanya waktu mereka study tour ke bali.
“ lo dimana vin? Kenapa lo tinggalin gue? Lo marah? Kenapa lo gak dengerin penjelasan gue dulu vin. Gue sayang lo vin” ucap shilla sambil menangis.
Tanpa shilla sadari, cakka –kekasihnya- mendengar semua kata-kata shilla. Hatinya sakit? Ya tentu saja. Tapi disisi lain dia merasa bersalah. Bersalah karena dialah yang telah membuat gadisnya menangis.
“maaf shil, aku tak tau kau mencintai Alvin. Bukan aku. Maaf aku telah memisahkan kau dengan dia” ucap cakka lalu meninggalkan kamar gadis cantik itu.

Dreeeetdreeeet
Hp shilla bergetar
From:Cakka
Maaf yang shila sayang aku gak jadi kerumah kamu. Aku harus pergi. See you jaga dirimu baik-baik ya.
To: Cakka
Pergi kemana? Aku selalu jaga diriku kok kka J
From: Cakka
I always love you {}
To: Cakka
I love you too {}
“cakka mau pergi kemana? Seperti mau pergi jauh? Mengapa dia suruh aku jaga diri baik2? Tak biasanya dia seperti itu” hati shilla mulai gundah.

Aku memasuki kamarku dengan gontai entah apa yang aku rasa. Semua badankun terasa sakit, kepalaku seperti ingin pecah. Ku buka lemari kotak obatku. Habis? Ah sial aku lupa membelinya. Padahal persediaan obat-obatanku sudah habis.
“arrggghh” teriak cakka kemudian semua gelap sangat gelap



@RS PERTAMINA
“mah cakka dimana?” tanyaku karena heran melihat kamarku telah berubah
“kamu dirumah sakit nak, semalem kamu pingsan” ucap mama lirih
“sakit mah, pah” ucapku pada mama karena merasakan sakit diseluruh badanku
“tahan ya sayang anak mama harus kuat, katanya kamu mau jagain mama” ucap mama menangis
“shilla mana?”tanyaku , aku ingin melihat gadis ku mungkin untuk terakhir kalinya.
“sebentar lagi dia sampai kka, tadi gue udah telepon dia” ucap kak Gabriel
Tak lama gadisku pun datang kulihat matanya mulai memerah.
“cakka lo kenapa?” ucap shilla menangis
“heh anak cengeng kenapa nangis? Gue gak apa-apa Cuma sakit biasa” ucapku mencoba membuatnya tegar
“gue tau ka lo pasti bohong kan , kenapa lo gakmau cerita sama gue tentang penyakit lo? Kenapa?” ucap shilla menangis yang semakin jadi
“shilla dengerin gue , gue sayang sama lo apapun itu meski gue gaktau lo sayang sama gue apa nggak, kalo suatu saat Tuhan manggil gue gue pengen lo gak nangis, jaga diri lo baik2. Maafin gue karena Cuma bisa bikin lo nangis” ucap cakka sambil mencium kening shilla
“apa sih kka, lo pasti sembuh, harus kka. Demi gue. Lo bilang lo bakal ngelakuin apa aja demi gue” ucap shilla
“maaf shil, untuk kali ini gue gak bisa. Mah, Pah, kak iyel maafin cakka udah bandel selama ini. Cakka capek, cakka mau tidur. Jangan nangis yah, cakka gakmau liat kalian nangis.” Ucap cakka sambil memejamkan matanya
“selamat tinggal dunia, mama, papa, kak iyel, sahabatku, dan shilla”ucap batik cakka
“cakaaaaaaaaaaaaaaa” teriak shilla menangis

Selesai Pemakaman Cakka. Kak iyel memberikan ku sebuah album dan sebuah surat, album itu foto-foto cakka bersamanya mulai dari SMP sampai sekarang. “sekarang lo udah tenang kka, lo udah bahagia sama Agni disana” ucap shilla lirih.
Kemudian shilla membuka surat yang tadi diberikan kak iyel.

Dear Gadisku
Hei kamu gadisku yang bawel cerewet ambekan cengeng semuanya deh ahaha. Tapi tetap hanya kamu yang mampu merebut hatiku. Melupakanku pada Agni. Shil terima kasih telah memberi kesempatan padaku untuk menjadi kekasihmu. Terima kasih telah membuat indah hari-hari terakhirku. Aku tau shil kau tak pernah mencintaiku. Aku tau kau mencintai Alvin. Aku tau Alvin pergi karena dia tak ingin mengganggu hubungan kita. Maafin aku shil, aku telah membuatmu menangis malam itu. Suaramu juga indah. Aku menyukainya. Aku mencintaimu gadisku. Kejarlah cintamu shill. Janji sama aku kau dan Alvin harus bersatu. carilah Alvin jika dia memang yang terbaik untukmu. Aku selalu menjagamu dari sini shil. Mungkin hanya segini yang bisa aku katakan. Aku sudah tidak kuat shil, sakit ini begitu hebat. Selamat tinggal Ashilla, jaga dirimu baik-baik. I LOVE YOU SHILLA {}
-CAKKA KAWEKA NURAGA-

Shilla yang membaca surat itupun menangis sekejar-kejarnya. Dia tau bagaimana perjuangan cakka saat menulis itu. Dia menyesal karena telah menyia-nyiakan cakka. Ingin rasanya dia putar waktu kembali ingin dia bahagiakan cakka dimasa-masa terakhirnya tapi tak bisa. Tuhan sudah berkehendak lain. Sekarang yang Shilla fikirkan adalah menjalankan janji nya pada Cakka. Ya Alvin. Tapi Australia luas dimana dia harus mencari Alvin.
“gue janji cakka, gue bakal cari Alvin” Ucap batin shilla

2 Tahun Kemudian
“cakka janji lo terlalu berat kka, gue gak sanggup gue udah lelah nyari Alvin. maafin gue kka gue gak bisa nepatin janji lo” ucap shilla sambil mengusap batu nisan yang bertuliskan nama cakka.
“shiilllaaa” ucap ify yang melihat shilla sedang duduk di depan makam cakka
“ify?” ucap shilla
“ikut gue yuk” ajak ify
“ngapain? Kka gue pergi dulu ya sama ify, kapan-kapan gue balik lagi” ucap shilla
Ifypun hanya tersenyum . shilla tak tau kemana ify akan mengajaknya . tapi mobilnya berhenti disebuah danau. “Danau ini?” batin shilla. Danau yang sering mereka kunjungi danau yang mempunyai banyak kenangan dengan cakka.
“duduk disini bentar” ucap ify
Shilllapun hanya menggangguk. Dia menatap danau itu sambil mengingat masa-masa bersama cakka.
“shilla” ucap seorang cowok
Shilla mengenal jelas suara itu. Ituu? Yap itu suara Alvin. Dia kembali. Shilla membalikkan badannya perlahan-lahan
“Alvin?” ucap shilla tak percaya
“aku kembali shil, maaf dulu aku pergi meninggalkanmu. Aku telah mendengar semua ceritanya dari ify dan rio” ucap Alvin sambil menghapus air mata shilla
“jangan nangis, ingat janji cakka? Dia tak suka melihatmu menangis, begitupun aku, aku tak suka melihat gadisku menangis?” ucap Alvin tersenyum
“gadisku?”ucap shilla heran
“shilla, aku kembali untukmu shil. Belum sadar juga akan hal itu? Kau terlalu polos” Alvin tertawakecil
Shilla pun bengong tak mengerti. Kemudian Alvin menggenggam tangan shilla
“hei aku mencintaimu lebih dari apa yang kau tau. Aku sayang kamu shilla. Kamu mau kan jadi kekasih ku?”Tanya Alvin
“Alvin?seriuskah?” Tanya shilla tak percaya
“aku gak akan mengulang untuk yang kedua kalinya shil” ucap Alvin sambil memegang pipi shilla
“aku mau vin, mau banget” ucap shilla bahagia
Alvin pun memeluk shilla erat sangat erat . rio dan ify yang melihat dari kejauhan pun tersenyum , mereka telah berencana mempertemukan Alvin dengan shilla
“jangan pernah tinggalin aku vin” ucap shilla menangis
“gak akan shil, aku akan selalu ada disampingmu. Jangan nangis yah. Gadisku bukan anak cengeng” kata Alvin sambil mencium pipi shilla
Shillapun hanya tersipu malu.
Hari itu benar-benar menjadi hari yang paling bahagia buat shilla. Dua tahun perjuangan mencari Alvin kini terbayar sudah .

Shilla POV
Cakka sekarang gue udah nepatin janji lo. Gue udah resmi jadian sama Alvin. Gue janji gue gak akan nyia-nyiain dia dan nyakirin dia. Makasih kka. Gue sayang lo. Gue sayang Alvin. Terimakasih Tuhan.

Alvin POV
Terimakasih Tuhan gadisku telah kembali. Aku janji akan selalu menjaganya. Tak akan pernah aku tinggalkan dia. Tak akan kubiarkan dia menangis. Ini janjiku Tuhan. Terimakasih cakka lo akan selalu jadi sahabat terbaik gue.

“Terimakasih Tuhan kau telah persatukan orang yang aku sayangi, jaga mereka Tuhan, jangan pisahkan mereka, lindungi mereka. Aku selalu menyayangi kalian Shilla Alvin” ucap cakka dari surga.

TAMAT








2 komentar:

  1. Wahh.. Ni Cerpen Sukses Bikin Gue Nangis :(( Bagus Banget Ni Cerpen :)) Gue Acungin 2 Jempol Buat Ni Cerpen (y)

    BalasHapus